Tulisan kedua puluh enam dalam rangka 31 Hari Menulis.

Tahun 2018, saya berkesempatan mengikuti Socialbakers Engage di Bali, disponsori oleh kantor waktu itu, Trans Media Sosial. 3 hari penuh kita ngobrol tentang social media, digital marketing, data analytics dan kawan-kawannya bersama anak digital se-asia tenggara. Saat muncul gambar diatas ini, sebagian besar peserta tertawa. Cuma di Indonesia, ada fenomena Key Opinion Leader (KOL) atau yang kita kenal juga dengan selebgram / selebtwit ini. Followernya banyak, promonya juga banyak. Waktu saya tanya peserta lain dari Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina, mereka bilang ada sih KOL, tapi nggak sebanyak dan seagresif di Indonesia.

Buat brand, 8 tahun terakhir ini selebtwit / selebgram / KOL ini jadi opsi yang makin diperhitungkan. Orang nggak suka sama iklan, dan lebih percaya pendapat atau review orang lain yang “sincere” atau tulus. Nah saat makin banyak nih orang dengan follower banyak membahas review produk seolah-olah tulus, ketulusan ini yang makin dipertanyakan. Orang jadi makin peka dan kenal mana yang beneran tulus, mana yang endorse atau titipan brand.

Hi guys. Aku tadi nyobain ini nih. Enak banget. Sumpah nggak ngerti lagi. Kalian harus coba.

Rasanya kok setiap hari kita ketemu ya sama kalimat diatas. PR nya adalah, bagaimana kita sebagai digital marketer ini memanfaatkan jaringan luas yang dimiliki si influencer ini, dan benar-benar menjalankan tugasnya untuk meng-influence orang-orang. Nggak sekedar posting aja. Pesannya tetap sampai dan diterima dengan baik, dan kemasannya dibuat sehalus mungkin. Jadi orang juga engage dengan kontennya, dan nggak bilang “Ah ini mah iklan.”

Influencer sendiri ada tiernya berdasarkan followersnya. Memang nggak ada aturan baku atau resminya, tapi ini coba diambil dari MediaKix.

Kalau kita mau jangkauan luas, pilihlah yang followersnya banyak yaitu di tier Macro atau Mega. Tapi resikonya, engagementnya kecil. Dan mahal. Karena dari sekian juta followers mereka, yang benar-benar sayang dan tertarik untuk beli produk yang kita iklankan ya nggak banyak. Banyak yang cuma jadi penggembira aja.

Belakangan ini trennya justru bukan cari yang heboh karena followernya banyak, tapi kita pilih aja yang followernya cukup, ada di Micro atau Mid-Tier, tapi bisa dapat banyak orang. Harga 1 KOL yang di level Mega, bisa dapat 3-4 orang di level Micro. Mereka ini biasanya lebih berkualitas engagement followersnya, dan memang tampak tulus dalam mengemas pesan kita.

Jadi panduan untuk mencari KOL yang tepat :

  1. Apakah target audiens kita sama dengan segmen follower mereka?
  2. Apakah brand kita sama dengan interest follower mereka?
  3. Apakah brand kita sesuai dengan spesialisasi KOL? (Misal : Travel)
  4. Apakah budgetnya cocok dan worth it?
  5. Berapa persen engagement rate dia saat konten biasa dan paid promote?
  6. Apakah followernya beneran?
  7. Kelas si KOL ini apakah cocok dengan brand kita?

Kalau mau cari-cari KOL ini dimana Mas? Ada beberapa alternatif website yang sekarang sudah jadi marketplace KOL. Misalnya Getcraft dan Kreatifhub.

getcraft.com

sociabuzz.com

kreatifhub.com

Setiap influencer punya kebijakan pembayaran masing-masing, tapi jaga-jaga aja mereka minta di depan sebelum diposting. Untuk berapa biayanya, nggak ada standarnya. Jadi sepenuhnya suka-suka si influencernya. Dengan menanyakan rate card, kita bisa membandingkan lebih worth untuk mengeluarkan uang ke influencer yang mana.

Kalau sudah dirasa cocok, silakan di brief sejelas-jelasnya. Karena pemikiran setiap orang pasti berbeda.

  • Harus pakai baju apa
  • Harus dalam ruangan atau diluar ruangan
  • Rambutnya harus gimana
  • Script yang harus dibaca apa
  • Durasi berapa detik
  • Seberapa boleh improvisasi
  • Elemen apa yang harus masuk (hashtag, logo, dll)
  • Kapan harus diposting, jam berapa
  • Harus diposting di urutan stories keberapa
  • Tidak boleh dihapus berapa lama
  • Do and dont’s

List diatas itu berdasarkan pengalaman ya. Karena kalau kita membebaskan, seringkali hasilnya beda dengan harapan. Padahal kita butuh kecocokan konsep dalam campaign kita.

Akhir kata, untuk merasa bisa melakukan semuanya diatas dengan mudah karena memang berbakat ngomong, coba untuk jadi KOL Specialist. Atau kalau Anda brand, mungkin perlu dibantu agency untuk mengurus semua yang ada diatas. Silakan klik tombol hijau di ujung kanan layar Anda.

Yak oke demikian bahasan kita tentang KOL atau influencers. Semoga bermanfaat. Kita ketemu lagi di #KelasPakAndin selanjutnya.

Leave A Comment