Tulisan kedua puluh satu dalam rangka 31 Hari Menulis.

Saat yang mendebarkan bagi anak digital marketing adalah minggu terakhir di akhir bulan, karena artinya sudah harus menyiapkan laporan atau report ke atasan dan klien tentang performa sebulan terakhir. Belum lagi yang report yang sifatnya dua mingguan, berarti mules dua kali sebulan, di tengah bulan dan di akhir bulan. Report sendiri nggak ada aturannya, harus seperti apa.

Nah coba yuk, kali ini kita bedah report itu harusnya isinya apa saja sih? Berdasarkan pengalaman, kira-kira seperti ini isi dan urutan report yang ideal :

  1. Apa saja yang mau dikejar sebulan ini?
  2. Apa saja yang sudah dilakukan untuk mencapai target tersebut?
  3. Hasil dari yang kita lakukan itu bagus atau tidak? (Dibandingkan tujuannya, kompetitor ataupun dibandingkan performance kita bulan lalu, sebutkan referensinya)
  4. Apa learningnya?
  5. Apa rekomendasi dan next stepsnya?

Kita bahas satu per satu ya.

Apa saja yang mau dikejar sebulan ini?

Tiap perusahaan punya objective yang berbeda-beda di digital marketing. Tiap fase pun berbeda-beda juga objectivenya. Q1 objectivenya apa. Q2 beda lagi. Tapi secara garis besar kira-kira ini lah :

  • Ada yang pengen sekedar menjangkau orang banyak (reach).
  • Ada yang pengen followernya lebih tinggi dari kompetitornya (follower growth).
  • Ada yang pengen websitenya ramai (clicks / traffic)
  • Ada yang pengen banyak dibicarakan orang (buzz / virality)
  • Ada yang pengen banyak data calon pelanggan yang masuk (leads)
  • Ada yang pengen barangnya laku keras (sales)

Idealnya, target ini ditetapkan di akhir periode sebelum masuk ke periode aktif. Misal kita tentukan ini di akhir Mei, untuk periode Juni. Atau tentukan di akhir Juni untuk Q3 : Juli-September. Jadi kita tahu jelas apa yang sebenarnya kita kejar. Ini yang pertama kali ditulis dalam report sehingga kita tahu apakah kita sudah menuju ke arah yang benar.

Apa saja yang sudah dilakukan untuk mencapai target tersebut?

Sesuai dengan segala daya dan upaya yang kita lakukan, semua harus dijelaskan dalam laporan kita. Misalnya :

  • Social media sudah dioptimalkan seperti apa? Bagaimana analyticsnya?
  • Iklan sudah dipasang dimana saja? Seperti apa wujudnya? Bagaimana analyticsnya?
  • KOL sudah kerjasama dengan siapa saja? Seperti apa respon audiens? Bagaimana analyticsnya?
  • E-Mail Marketing sudah berapa kali kirim? Seperti apa analyticsnya?
  • SEO kita kalau dicari kata kunci tertentu, sudah ada di halaman berapa?
  • Website kita berapa banyak pengunjungnya? Dari mana saja? Behaviornya seperti apa?
  • Dan seterusnya, tambahkan dengan informasi yang relevan.

Hasilnya bagus atau tidak?

Bagus atau tidak, itu tergantung dengan pembandingnya. Kenaikan follower 10.000 per bulan bisa jadi biasa saja, kalau periode bulan lalu kita bisa naik sampai 50.000. Jadi yang perlu dilihat adalah :

  • Bandingkan dengan tujuan / target kita
  • Bandingkan dengan kompetitor di industri yang sama
  • Bandingkan dengan performance kita bulan lalu
  • Bandingkan dengan performance kita bulan yang sama tahun lalu
  • Bandingkan dengan standar industri (bisa di googling)

Eh iya sama satu lagi, tambahkan notes apakah ada issue atau top topics selama satu bulan ini, misalnya :

  • Orang-orang komplain soal lambatnya respon CS
  • Orang-orang memuji posting kita soal aktivitas tanggap Corona

Apa learningnya?

Dari semua kejadian diatas, pasti kita belajar banyak hal. Tuliskan semua pelajaran yang diambil, karena experience is the best teacher. Hal yang terjadi ini biasanya akan terjadi spesifik di industri tersebut. Misalnya :

  • Saat ini akun kita masih melewatkan banyak momentum / trending topics.
  • Response rate saat ini menurun karena banyaknya promo dan diimbangi dengan banyaknya komplain
  • Bulan ini banyak sekali yang komplain tentang pengiriman lama.
  • Gaya komunikasi Twitter kita yang sok asik tidak direspon baik.
  • Varian iklan dengan wajah yang tersenyum, mendapat lebih banyak klik daripada yang cemberut.
  • Posting yang disukai adalah yang berhubungan dengan anak muda, sementara yang tentang pekerja mapan kurang disukai.
  • Judul email marketing dengan angka dan emoji lebih tinggi click ratenya.
  • Instagram Ads lebih efektif mendatangkan traffic daripada Facebook Ads dan GDN.
  • Click rate GDN rendah sekali, sementara SEM paling tinggi.

Apa rekomendasi dan next stepsnya?

Dari apa yang sudah terjadi, kita harus menyesuaikan agar pencapaian bulan depan atau periode depan lebih baik dari hari kemarin. Karena barang siapa yang bulan ini lebih baik daripada bulan lalu, adalah orang-orang yang beruntung. Contoh rekomendasi misalnya :

  • Menambah jumlah social media admin untuk merespon pertanyaan netizen.
  • Mempercepat proses approval konten agar tidak ketinggalan momentum.
  • Mencoba pendekatan baru dalam iklan SEM karena periode sebelumnya click rate sangat rendah.
  • Memindahkan budget Facebook Ads dan GDN untuk iklan Instagram Ads karena paling works untuk mendapatkan leads.
  • Menjadwalkan photoshoot karena foto real mendapatkan engagement lebih tinggi daripada foto shutterstock
  • Mengganti konsep design agar mendapatkan engagement rate lebih tinggi.

Nah kira-kira itu dulu ya #KelasPakAndin sambil ngabuburit di H-2 lebaran ini. Selamat membuat report karena sudah mau akhir bulan juga. Tetap semangat!

Leave A Comment