Kelas Non Teknis : Sifat-Sifat Anak Digital Marketing

Tulisan kedua puluh dua dalam rangka 31 Hari Menulis.
Karena hari ini H-1 lebaran, kita bahas yang non-teknis dulu ya. Banyak juga ternyata pertanyaan tentang sifat-sifat anak digital marketing, harusnya seperti apa. Kalau cuma dijawab baik hati, tidak sombong dan rajin menabung, kayaknya itu berlaku buat semua orang ya. Wabil khusus anak digital marketing, bisa anak socmed / SEO / content, idealnya sifat-sifat berikut diharapkan oleh atasan dan klien kita. Ini berdasarkan pengalaman aja ya. Yuk mari kita simak.
Cermat dan Teliti
Ini isunya sederhana, tapi efeknya bisa kemana-mana. Sejak 2011, sudah nggak terhitung saya pribadi atau tim kena semprot karena ini. Perkara salah satu huruf, bisa hujan telepon kita. Jadi, demi kebaikan bersama, coba dilakukan yang satu ini :
- List semua hari besar atau hari penting, baik yang ada di kalender maupun nggak ada biar nggak ada yang kelupaan. Catat, masukkan dalam plan.
- Cek semua tulisan yang akan kita upload untuk menghindari typo. Di caption maupun visual yang akan diupload. Baca dua kali, tiga kali. Kalau perlu, sodorkan ke tim satu grup atau teman sebelah meja untuk re-check. Apakah Waisak ketulis Wasiak, misalnya. Atau Suhartono cuma ditulis Suharto.
- Cek apakah semua sudah sesuai konteksnya. Baru-baru ini admin MPR_RI jadi bulan-bulan warganet karena bikin ucapan selamat Hari Kebangkitan Nasional di tanggal 2 Mei, yang seharusnya itu Hari Pendidikan Nasional, dan Harkitnas itu tanggal 20 Mei. Bisa minta tolong teman juga untuk recheck.
- Pastikan penulisan rapi. Netizen itu detail lho, masalah “di” pakai spasi atau tidak, bisa jadi ramai. Perhatikan tanda baca, susunan tulisan, spasi antar kalimat. Apalagi kita menghandle platform digital perusahaan besar atau yang sudah dikenal publik.
- Pastikan semua elemen pendukungnya : foto, video, hashtag, sudah sesuai dengan brief. Hindari salah upload multimedia, kepencet, atau hal-hal lainnya.
- Pastikan waktunya tepat. Kalau nggak bisa tepat waktu, takut lupa atau takut ketiduran, langsung gunakan scheduler seperti Hootsuite, Tweetdeck atau Facebook Creator Studio.
- Koordinasikan dengan tim kalau ada masalah teknis. Jangan berhenti di kamu ya, karena rekan setim akan siap menolong.
Suka Menganalisa dan Adaptif Dengan Trend
Dunia bergerak lebih cepat dari yang kita bayangkan. Banyak yang terjadi di luar sana, entah yang sedang trending atau apa yang sedang dilakukan kompetitor. Tugas kita adalah :
- Menganalisa kenapa mereka membuat seperti itu?
- Apakah hasilnya bagus?
- Apa yang bisa kita lakukan dengan cara kita untuk brand kita?
- Apakah rencana kita itu aman dan nyambung dengan brand kita?
Kreatif Dengan Banyak Tools
Ada banyak ide namun toolsnya terbatas. Apalagi banyak situasi yang tidak memungkinkan kita menggunakan tools-tools ideal. Tapi selalu ada cara. Apakah dengan download aplikasi editing photo atau video di smartphone, atau pakai tools komplementer. Misalnya :
- Karena designer cuti, terpaksanya kita design dengan PowerPoint atau Keynote.
- Sedang di lapangan, kita edit video dengan Quik karena tidak buka Adobe Premiere.
- Install Canva untuk aplikasi cepat
- Update terus dengan Google Analytics di smartphone
- Pantau Facebook dan Instagram Ads dengan aplikasi Facebook Ads
Coba, Lihat Hasilnya, Perbaiki, Coba Lagi
Salah satu pepatah Mas Yose Rizal, mantan atasan saya di TMS adalah :
Di digital itu kita nggak pernah tahu apakah sebuah ide pasti berhasil atau nggak. Nggak usah kebanyakan dipikir. Coba aja dulu. Fail fast, biar cepat ketahuan hasilnya. Baru dari situ kita perbaiki apa yang bisa diimprove.
Jadi, coba aja dulu. Apapun hasilnya, akan jadi pembelajaran yang baik buat kita.
Mau Mengakui Kesalahan Diri Sendiri
Nggak terhitung berapa kali saya minta maaf atas nama diri sendiri atau mewakili tim karena berbuat kesalahan. Menurut saya, karena ya kalau memang salah, ya harus minta maaf. Dengan catatan, setelah itu jangan diulangi lagi kesalahannya. Kadang memang pasti ada ego kita, karena itu bukan sepenuhnya salah kita. Tapi selama hal ini punya dampak yang merugikan salah satu pihak, sudah seharusnya kita meminta maaf untuk itu.
Apalagi di akhir bulan Ramadan ini, saya juga pasti banyak salahnya kepada para pembaca. Untuk segala kesalahan yang tidak menyenangkan selama ini, saya mengucapkan Mohon Maaf Lahir Batin. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Selamat menikmati hari puasa terakhir dan Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Taqabbalallahu minna waminkum. Salam dari Keluarga Pak Andin.