Tulisan ketiga puluh dalam rangka 31 Hari Menulis.

Nggak mau sok bijak sebenarnya, karena saya sendiri pun nggak bagus-bagus amat. Tapi karena program 31 Hari Menulis ini ada dari lingkaran almamater, rasanya ingin memberikan beberapa pesan buat diri sendiri 10 tahun lalu, dan semoga bermanfaat juga buat adik-adik yang masih kuliah dan mungkin membaca tulisan ini. Beberapa mungkin terdengar klise, tapi ini berdasarkan pengalaman pribadi. Yuk mari kita simak.

Perbesar Lingkaran Pertemananmu

Ikut komunitas, lomba, organisasi, magang, kerja part time, ternyata manfaatnya sangat banyak. Bukan masalah posisi, untung-rugi atau kalah-menang, tapi ini tentang networking (baca juga postingan tentang KEN). Kita nggak pernah tahu, orang yang kita temui hari ini, akan punya manfaat apa di masa yang akan datang.

Saat pertama kali pindah ke Jakarta, jaringan pertemanan otomatis mulai dari nol. Ngantor di Jakarta adalah ditawarin oleh Pungkas. Dulu senior periklanan dan mentor di komunitas iklan dan MariNyanyi.

Tawaran manggung di Jakarta pertama kali justru datang dari teman semasa di Jogja dulu. Indira, yang sudah kerja di Kompas Gramedia Group, dulu tahun 2011 sama-sama trainee penyiar di Swaragama.

Ada juga tawaran dari Ivan, yang sudah kerja di eFishery, dulu tahun 2013 pernah sama-sama belajar social media di Merah Produksi dan Loops. Dan terakhir ada Patrick, dulu sama-sama di Forum for Indonesia, untuk mengisi sesi di Indonesia Android Kejar.

Jadi manfaatkan waktumu untuk main lebih jauh dari teman sejurusan. Di Jogja misalnya, dulu ada banyak komunitas unik. NontonYK itu komunitas nonton bioskop sendirian. RaboSoto itu komunitas makan soto tiap hari Rabu. Banyak juga komunitas lainnya yang bisa diikuti.

Banyak Coba-Coba Hal Baru

Selama masih mahasiswa dan jurusannya nggak terlalu padat jadwal kuliahnya, nggak ada salahnya untuk coba hal baru. Misalnya :

  • Berbisnis kecil-kecilan
  • Magang atau kerja part time
  • Nabung / investasi saham
  • Beli tiket murah ke luar negeri
  • Liburan ke tempat-tempat baru
  • Ikutan kursus bahasa / keterampilan teknis
  • Bikin video / podcast / konten
  • Cobain hal baru lainnya

Selama kuliah, saya dan teman-teman berkali-kali membuat bisnis dan gagal, hahaha.

  • Pertama kali bikin jasa bikin website, namanya Pixel Tiara Media. Berpartner sama Mas Andi Yusuf, senior waktu SMA. Di Jogja, coba bikin versi Jogjanya bareng Hawwin dan Meganusa. Tapi nggak jalan.
  • Sempat juga bikin jasa logo bareng Pandu, Evan dan Jimmy, tapi kemurahan.
  • Ada jasa fotografi dan videografi namanya Bluelight Videoarts tapi nggak laku.
  • Ada bimsalabim.com yang maksudnya marketplace serba ada, tapi malah orang datang mau pinjam uang.
  • Bikin mejabelajar.net, isinya materi-materi kuliah anak-anak se-Indonesia. Ternyata nggak ada yang upload.
  • Bikin CubeWeb Indonesia, lumayan sempat jalan sekitar setahun bareng Meganusa dan kawan-kawan. Setelah itu bubar karena masing-masing melanjutkan hidup.
  • Belajar ngurusin social media di Merah Produksi bareng Ivan dan Kak Bob Singadikrama.
  • Belajar ngurusin social media part 2 di Loops bareng Ivan dan Kak Saga.

Justru nyaman di Swaragama yang awalnya adalah calon penyiar yang tidak diterima karena terlalu medok bahkan untuk radio di Jogja. Total 5,5 tahun berkarya untuk membesarkan digital media Swaragama.

Meminjam istilah orang lain, menghabiskan jatah gagal. Jadi nanti saat kita sudah kerja, kita sudah punya learning dari selama mahasiswa. Nggak perlu ngulang dari nol. Apalagi nanti kalau sudah kerja, fleksibilitas waktu nggak semewah saat masih mahasiswa. Jadi mumpung ada tenaga dan waktu, kenapa nggak?

Cari Mentor

Saya bersyukur punya 2 mentor utama selama di Jogja. Masih banyak juga sih mentor lainnya, tapi yang paling maksimal perannya dua orang ini. Tika Yusuf di Swaragama dan Pungkas Riandika di MariNyanyi.

Mereka berdua mengajarkan banyak hal. Soft skill dan hard skill :

  • Kedisiplinan
  • Mengolah Kreativitas
  • Cara presentasi
  • Menggunakan tools
  • Etika bertemu orang lain
  • Membuat produk
  • Pola Berpikir / Mindset

Nah coba deh, cari mentor yang memang keren di bidangnya atau yang di kota itu. Kemanapun dia pergi, kita coba ikutan. Kita asistenin, dari situ kita ikut belajar dan nambah pengalaman.

Terakhir, Banyak Belajar

Belajar nggak harus di yang serius ya. Karena belajar sekarang juga makin gampang, coba pelajari banyak hal tapi tekuni satu bidang yang mau dikhususkan. Lihat-lihat video YouTube, baca-baca buku, ikut webinar,  kursus dan kursus online, akan sangat membantu untuk dapat banyak pengetahuan.

Karena nanti, persaingan akan makin berat, dan kita harus stand out untuk bisa menonjol diantara yang lain. Dengan tahu apa spesialisasi kita, akan lebih mudah untuk memenangkan persaingan di masa depan.

Oke, demikian pesan untuk diriku sendiri 10 tahun lalu dan adik-adik yang masih mahasiswa. Tetap semangat dan bismillah, semoga sukses!

Leave A Comment