Tulisan kedua puluh delapan dalam rangka 31 Hari Menulis.

Belajar itu nggak harus dari yang bagus. Dari yang belum bagus, kita juga bisa belajar, apa yang bisa diperbaiki dan tidak perlu diulangi kesalahannya untuk kedepannya. Ini berlaku untuk semua hal digital ya, bisa jadi iklan, website, konten socmed, dll. Coba aja kita lihat karya kita terdahulu atau karya kompetitor. Kalau bagus, coba kita amati tiru modifikasi. Kalau kurang bagus, tidak sekedar kita caci maki, tapi justru jadi benchmark kita untuk bikin yang lebih bagus.

Sekitar tahun 2013-2014, saya bersama Mas Saga Iqranegara dari Jogja Digital Valley dan Koh Afit Husni yang populer sebagai blogger, membuat serial video bernama “Jagoongan”. Isinya adalah wawancara dengan para pegiat kreatif digital di Jogja. Sengaja huruf O nya ada 2 di namanya, biar sukses kayak Google dan Yahoo. Selama kira-kira 2 tahun, lahirlah 48 episode dengan 48 tokoh yang berbeda, dan beberapa episode yang gagal tayang karena satu dan lain hal.

Waktu itu kami belum terlalu paham dengan video ideal itu seperti apa dan best practice YouTube seperti apa. Viewsnya bervariasi, ratusan sampai ribuan. Tapi yang menarik adalah, kayaknya kami kecepetan membuat konsep podcast talk yang baru happening setahun terakhir di YouTube.

Setelah sekian lama, saya baru menemukan pola yang ternyata dilakukan oleh para YouTuber masa kini, buat memancing orang mau nonton videonya. Menurut catatan saya, paling tidak poin-poin ini yang kesamaannya dimiliki sama mereka :

  1. Thumbnail nggak cuma foto, tapi juga ada headline yang “mengajak”
  2. Title dibikin heboh, mencolok, provokatif
  3. 3-5 detik pertama diisi potongan video yang bikin orang bertahan
  4. Mengandung unsur emosional, entah bikin sedih, kesel, ketawa
  5. Apakah entertaining atau informative, harus pilih salah satunya
  6. Memanfaatkan description dan tags dengan keyword yang lagi happening dan update sama trend (bisa riset di Google Trends atau BuzzSumo)
  7. Punya persona / karakter yang kuat, khas dan original
  8. Kualitas videonya cukup sampai ke bagus
  9. Konsisten upload videonya
  10. Interaktif dengan audiens di kolom komentar atau socmed lainnya.

Coba ya, kita lihat video-video berikut ini :

Oh sama satu lagi, jangan mau kalah sama 3 video ini :

Ini 20 juta views! Kalau saya beli ikan cupang, yang nonton cuma 20 kali ya. Tapi menurut orang-orang, mereka nonton cuma karena lucu dan gemas. Dan dia sudah bisa beli rumah sendiri dari YouTube nih monmaap.

Waktu ngisi di Sinar Mas bareng Mas Brama, Social Media Head di Grab Indonesia, dia ngasih lihat video ini. Beneran dibikin sama tukang bangunan ini videonya. Dan video ditonton 500 ribu kali.

Terakhir, ada video tutorial tidak melakukan apa-apa yang ditonton 300 ribu kali.

Jadi, kita belajar dari yang bagus dan kurang bagus. Mari kita optimalkan channel YouTube ini, untuk diri sendiri, kantor ataupun klien kita. Dengan amati tiru modifikasi, kita bisa punya standar sendiri. Selamat malam dan tetap semangat!

Leave A Comment