Tulisan kedua dalam rangka 31 Hari Menulis.
Setelah kita kemarin ngobrolin Digital Marketing Trifecta, mari kita masuk satu per satu ke setiap elemennya. Kita mulai dari Owned Media dulu ya, kita bahas website sebagai rumah utama dari segala kegiatan digital marketing kita. Karena rumah kita, jadi bebas kita bangun seperti apa. Yuk mari kita bedah si website ini.
Website nggak berdiri sendiri. Dia berkaitan erat dengan Domain dan Hosting. Hari ini kita bahas 2 hal ini dulu. Kira-kira gambarannya seperti ini :
Domain = Nama Jalan
Hosting = Tanah
Website = Rumah

Sebelum kita membangun rumah, kita pasti perlu beli dulu tanahnya dan nama jalannya. Kalau semuanya sudah ada, baru kita bikin rumah yang megah, sesuai dengan ukuran tanahnya. Gambaran sederhananya?
- Kalau punya tanah tapi nggak punya nama jalan, orang nggak bisa datang karena nggak tahu alamatnya.
- Kalau punya nama jalan tapi nggak ada namanya, jadi nama jalan ini nggak bisa mengarahkan kemana-mana.
- Kalau sudah punya tanah dan nama jalan, tapi nggak ada rumahnya, terus orang mau lesehan sambil piknik gitu diatas tanah kavlingnya?
Kita bahas dulu dari nama jalan alias domain.
Domain ini biasa kita kenal dengan alamat website kita.
www.detik.com
www.andinrahmana.com
www.ugm.ac.id
www.transtv.co.id
www.cikalbakal.id
Ekstensi di belakangnya bisa kita pilih sesuai selera.
Kita bisa beli nama jalannya asalkan belum dipakai orang lain selama 1 tahun dan bisa diperpanjang asal nggak telat untuk perpanjangan. Sebisa mungkin pilih domain yang pendek, simpel, nggak bikin orang nyasar.
Khusus untuk beberapa domain seperti .co.id, .ac.id dan .sch.id, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seperti KTP, SIUP, TDP, surat izin penyelenggaraan pendidikan, dst. Bisa di cek langsung di penyedia layanannya.
Belinya dimana? Banyak penyedia layanan domain baik lokal maupun internasional. Kalau lokal ada Domainesia, RumahWeb, MasterWeb, NiagaHoster. Kalau yang internasional, ada GoDaddy, Domain.com dan Name.com. Keuntungannya kalau beli di lokal, lebih mudah pembayarannya seperti Virtual Account Bank atau transfer. Kalau di internasional biasanya pakai kartu kredit.

Coba cek ketersediaan domainmu di website-website diatas, apakah masih available atau nggak. Karena bisa jadi ada yang sudah beli, tapi belum dipakai. Sekadar saran, belilah domain dan hosting di tempat yang sama atau lebih baik lagi kalau sepaket, biar nggak ribet setting-settingnya.

Kalau sudah dibeli untuk setahun, domain website nggak bisa diganti, ya. Jadi, mantapkan pilihan sebelum akhirnya beli domain. Kalaupun mau ganti, opsi lainnya adalah beli domain baru dan connect ke hosting yang lama.
Domain sudah, kita lanjut ya ke hosting. Setelah dapat wangsit nama domain yang bagus, saatnya kita pilih hosting yang sesuai. Ibarat kita mau beli tanah untuk tempat kita bangun rumah, di digital ini kita harus nyewa tanah kavling di server-server fisik. Kita harus mempertimbangkan 2 hal ini:
- Lokasi tanah kavlingnya (lokasi server fisik) dimana. Ada 3 pilihan :
– IIX : di Indonesia. Cocok untuk pengunjung Indonesia.
– SG : di Singapore. Cocok untuk pengunjung Asia
– US : di Amerika Serikat. Cocok untuk pengunjung Internasional.Memilih lokasi server. Sumber : hostingceria.com - Ukuran tanahnya (hosting space) seberapa luas :
– 500 MB : Cukup lah untuk blog pribadi.
– 1GB : Cukup lah untuk website perusahaan sederhana
– 2GB : Cukup lah untuk website perusahaan yang cukup kompleks.
– Unlimited : Untuk website yang isinya bakal penuh dan ramai.Pilihan hosting. Sumber : rumahweb.com Ukuran tanah ini akan diisi dengan template website, gambar dan file-file yang diupload. Kalau misalnya ragu dengan space, beli yang 1GB dulu relatif aman. Nanti kalau kurang bisa nambah dengan menghubungi layanan penyedia hostingnya.
Sama seperti domain, hosting juga akan dikenakan biaya sewa per tahun. 1 hosting bisa dipakai untuk beberapa domain, sesuai ketentuan dari penyedia layanan. Tetap disarankan untuk beli domain + hosting satu paket, biar gampang untuk setting-settingnya.
Timbul pertanyaan. Kalau domain sama hosting harganya memang semurah itu, kenapa jasa pembuatan website itu mahal? Jawabannya adalah di tenaga kerjanya. Karena setiap website akan punya tingkat kompleksitas yang berbeda-beda, itulah yang akan membuat harga pembangunan rumahnya juga bervariasi. Besok kita bahas lagi ya.
Nah itu dia #KelasPakAndin hari ini untuk memilih domain dan hosting. Kita cukupkan dulu sampai disini, besok kita jumpa lagi. Seluruh kerabat kerja yang bertugas mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda. Kita berpisah dengan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa dan tetap semangat!