Digital Marketing : Mulai Dari Mana?

Digital Marketing : Mulai Dari Mana?

Andin Rahmana May 1, 2020 2 Comments

Tulisan pertama dalam rangka 31 Hari Menulis.

Saya terakhir kali mengikuti #31HariMenulis di tahun 2013, saat masih terdaftar sebagai mahasiswa di Bulaksumur. Sungguh excited sekali saat Bang Wiro, sapaan admin gerakan ini, mengumumkan kembalinya perhelatan ini di 2020. Motivasi saya ikutan cuma satu, mau kembali konsisten menulis. Apalagi belakangan lebih sering berbicara di berbagai kesempatan, sayang aja gitu kalau semuanya cuma menguap dan nggak terdokumentasikan dengan baik. Jadilah gayung bersambut, untuk menulis digital marketing secara konsisten di blog ini.

Sebagai awalan, mari kita bahas tentang mukadimah digital marketing. Apa aja sih digital marketing ini? Apakah social media aja? Website? SEO? Apa lagi?

Yuk kenalan dulu sama Trifecta Digital Marketing atau bisa juga disebut Digital Marketing Mix.

Trifecta Digital Marketing
Trifecta Digital Marketing. Source: searchenginejournal.com

Untuk lebih mudahnya, kita sebut saja :
Owned = Rumah
Paid = Kendaraan
Earned = Tetangga

Kita seringkali mensimplifikasi digital marketing itu cuma social media, padahal, jauh lebih banyak dari itu. Kita awali dulu dari Owned Media atau rumah kita sendiri. Rumah jadi penting karena semua aktivitas yang kita lakukan di digital, akan kembali ke rumah. Rumah disini adalah website kita, blog kita, halaman social media kita, dan e-mail kita. Tapi serumah-rumahnya rumah, adalah website kita. Kenapa begitu?

Kalau teman-teman lihat ada KOL minta kita swipe up, diarahkan kemana?
Kalau kita terima e-mail marketing dan kita klik, diarahkan kemana?
Kalau kita cari sesuatu di google, terus kita klik, diarahkan kemana?
Kalau kita lihat YouTube Ads, terus kita klik, diarahkan kemana?
Kalau kita jualan di social media, lalu ada yang report as spam dan akun kita diblokir, kita jadinya jualan dimana?
Kalau kita jualan di e-commerce, tiba-tiba suatu hari e-commercenya tutup, kita sebaiknya jualan dimana?

Semuanya jawabannya adalah website.
Kecuali bisnis Anda mikro seperti jualan es jus atau warteg, maka website mutlak diperlukan. Lagian nggak mahal kok bikin website. Beli domain sama hosting cuma Rp 300 ribu setahun. Bisa beli di RumahWeb, MasterWeb, NiagaHoster, dll. Nanti kita bahas lebih lanjut ya gimana cara belinya dan cara bikin websitenya.

Promo domain .COM murah
RumahWeb lagi promo. Ini review jujur, nggak dibayar.

Selain website, kita juga perlu eksis di komunitas orang-orang dengan memperbagus profil social media kita.

Platform / channelnya yang sesuai dengan target segmen kita.
Foto / avatar dipasang yang proper.
Bionya diisi yang bener.
Click to action diarahkan ke website kita.
Tampil dengan karakter yang kuat.
Kontennya dibikin yang engaging.
Konsisten posting dan diukur setiap 2 minggu sekali performancenya.

Instagram @jouska_id

Nah kalau sudah punya rumah yang nyaman untuk tempat orang mampir, kan masih sepi tuh. Barulah kita ajak orang-orang mampir dengan keliling kota naik kendaraan kita. Setiap ketemu orang yang kira-kira sesuai target segmen kita, kita ajaklah untuk mampir ke rumah. Itulah yang disebut dengan Paid Media.

Tinggal kita tentukan target audiens kita biasa nongkrong dimana, kita pasang iklan disitu. Biar orang-orang jadi kenal sama kita dan mau beli produk kita.

Kalau dia biasa main Facebook, kita pasang Facebook Ads.
Begitupun untuk Twitter, Instagram dan YouTube.
Kalau dia sering nyari-nyari solusi di Google, ya kita tinggal pasang semacam iklan baris yang bernama Search Engine Marketing (SEM) / Adwords.
Kalau dia sering baca-baca berita, kita pasang iklan berbentuk brosur digital atau yang orang biasa sebut Google Display Network (GDN).

Ini namanya Adwords / SEM
Ini namanya GDN

Terakhir, jangan lupa betapa powerfulnya omongan tetangga. Kalau dia bilang ada restoran bagus, kita pasti percaya. Sebaliknya, kalau dia bilang toko yang disebelah situ menimbun Vienetta, pasti kita ikutan kesel. Nah ini kalau di digital adalah mention orang-orang, review mereka dan publisitas dari media.

Contoh Google Review salah satu restoran Jepang di Jaksel.

Semakin banyak yang memberikan review positif kepada bisnis kita, akan semakin banyak pula yang percaya sama kita. Tapi kalau negatif, jadinya juga akan backfire. Reputasi inilah yang harus kita pantengin dari waktu ke waktu. Kalau ada yang review negatif, waktunya minta maaf dan tanya kenapa masalahnya. Kalau positif, ucapkan terima kasih dan berikan insentif.

Sekian dulu deh #KelasPakAndin hari ini.
Besok kita bahas satu per satu ya dari trifecta diatas.
Selamat menunaikan ibadah puasa.

2 Comments

  • fitriyah

    sangat suka tulisanya, keep konsisten untuk sharing ilmunya terimakasih dan sehat selalu.

    • Andin Rahmana

      Hi Fitriyah, terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisannya bermanfaat ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your Comment
Your Name
Your Email
Your Website