Tulisan kedelapan dalam rangka 31 Hari Menulis.
(sudah dicek di KBBI, yang benar kedelapan bukan ke delapan)
Di Job Connector Digital Marketing Purwadhika, yang sudah setahun terakhir saya ajar, ada 2 konsentrasi utama berikut ini sebagai penjurusan :
- Anak Social Media yang kreatif dan agak pecicilan sebagai anak IPS
- Anak SEO yang tenang, tekun dan detail sebagai anak IPA
Kalau kemarin kita sudah bahas yang social media, sekarang kita ke SEO.
1. SEO Content Writer

Anaknya tipikalnya agak anteng. Duduk tenang, meriset keyword, baca-baca referensi, dan mulai merangkai kata dalam satu artikel. Ketak ketik ketak ketik. Masukkan gambar sebagai ilustrasi. Jangan lupa kasih link ke halaman lain. Baca lagi untuk nggak ada typo, tulisannya enak dibaca dan keyword sudah masuk semua. Jadi deh artikel sepanjang 800 kata yang sudah diulang keywordnya sebanyak 1-2% dari panjang artikel.
Ada yang bekerja sebagai freelance dan menulis lepas di berbagai platform sesuai brief, tapi nggak sedikit juga yang di hire khusus di agency / corporate. Kuncinya memang anaknya nggak bosenan sih, harus rajin juga mengikuti update dan mengasah kemampuan menulisnya.
Kamu mau coba jadi freelance SEO Content Writer? Satu artikelnya bisa dihargai mulai dari Rp 20.000 per artikel. Coba aja mulai cari di website-website seperti Freelancer.co.id, Sribulancer, dan sejenisnya. Siapa tahu bakat terpendam menulismu memang tempatnya disini.
2. SEO Specialist

Lebih dari sekedar menulis artikel untuk SEO, SEO Specialist punya tanggung jawab untuk menaikkan kunjungan ke website yang berasal dari Google, dan meningkatkan peringkat website di halaman pencarian Google ke halaman 1.
Caranya gimana tuh?
Pertama, dia audit dulu keadaan SEO sekarang seperti apa. Sebelah mana yang belum maksimal, dan sebelah mana yang sudah. Apakah meta sudah kepasang, apakah titlenya sudah mengandung keyword, apakah artikel sudah di optimize on page, dan apakah off page juga sudah jalan. Dari hasil audit itu, barulah dibuatkan actionable plan.
Kalau sudah, dia yang akan merencanakan keyword apa yang mau dipakai, berapa kali harus posting, apa strategi artikel selanjutnya, maksimalkan keyword dan melakukan off page. Eh sama satu lagi ding, bikin report hasilnya seperti apa.
Untuk kamu yang juga suka anteng, ngulik dan otak-atik, sedikit banyak menguasai HTML dan PHP, cocok nih buat jadi SEO specialist.
3. Performance Specialist

Yang ini agak beda sih sama SEO, tapi karena karakteristiknya orang masih agak anteng dibandingkan sama anak social media, jadinya kita samain aja lah ya.
Performance specialist tiap hari akan mainan uang, angka, iklan, report. Jadi dengan segala daya dan upaya, dia harus bisa mendatangkan hasil berupa data (leads) atau sampai ke penjualan, melalui media iklan digital.
Misalnya, sebuah bank / asuransi mau cari nasabah baru nih lewat iklan Facebook, Instagram dan Google. Nah si performance specialist ini harus menghitung budget yang ada, bisa dapat berapa data nasabah (leads). Iklannya harus seperti apa biar banyak yang klik, siapa target audiensnya, dan hasil learningnya apa dari satu iklan ke iklan yang lain.
Orang yang menghandle posisi ini harus cermat dalam menghitung angka-angka di excel, memantau hasil iklan dibandingkan dengan plannya, dan cepat merencanakan perubahan kalau ternyata strategi awalnya nggak works.
Semakin kesini, posisi Performance Specialist ini makin banyak dicari. Buat kamu yang suka bermain matematika, cuan minded dan jeli juga orangnya, silakan coba di posisi ini.
Oke sudah bahas 3 lagi. Besok kita mulai bahas soal Social Media ya.
Selamat tarawih dan tadarus.
2 Comments
Arif
May 9, 2020Saya masih di kasta SEO content writer, duitnya recehan sedih.
Andin Rahmana
May 15, 2020Hi Mas Arif. Tetap semangat Mas. Kalau kata buku tulis Sinar Dunia, “Experience is the best teacher”, Mas.