Halo!

Nggak kerasa, tulisan ini adalah tulisan pamungkasku untuk ikut berpartisipasi di gelaran 31 Hari Menulis. Karena setiap pertemuan, pasti ada perpisahan. Dan kali ini aku mau membahas tentang program ini sendiri. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apa sih sebenarnya 31 Hari Menulis? Formatnya gimana, acaranya siapa, cara ikutannya gimana, siapa aja yang ikut, dll. Yuk mari aku ceritakan.

Jadi gini, tersebutlah beberapa mahasiswa Komunikasi UGM angkatan 2006 dan 2007, yang aku ketahui bernama Ardi Wilda dan Herwana Yogi (mohon dikoreksi kalau salah), membuat sebuah gerakan, yang bertujuan untuk mengajak para pesertanya membiasakan menulis secara rutin. Sebagai anak komunikasi, harus pintar berkomunikasi lewat kata-kata yang diucapkan maupun dituliskan. Nah, dibuatlah gerakan 31 Hari Menulis ini.

Aturan mainnya sederhana. Panitia 31 Hari Menulis yang secara sukarela ini membuka kesempatan untuk seluruh anak Komunikasi UGM mendaftarkan dirinya dan blognya. Nah, mereka yang sudah terdaftar, akan berjanji pada diri sendiri dan peserta lainnya, bahwa setiap hari akan membuat sebuah tulisan di blog / facebook notes mereka. Kalau dalam sehari ada yang kosong, maka ybs harus membayar denda sebesar Rp 20.000.

Caranya ngecek kalau sudah menulis atau belum gimana? Tulisan hari tersebut harus dimention ke akun Twitter @31HariMenulis, dengan menyertakan linknya. Setelah sudah lewat jam 00.00, panitia yang dipersonifikasikan oleh sosok Wiro Sableng ini akan merekap seluruh mention yang masuk, dan menghitung berapa orang yang tidak dan menulis, serta jumlah denda sampai saat ini.

Denda ini akan diakumulasi selama 31 hari, yang nantinya akan disumbangkan kepada penulis terbaik atau disebut “blogger terangker”, setelah dipotong 10 % untuk beramal. Blogger terangker ini dinilai dari konsistensinya menulis, kemudian kualitas tulisannya. Blogger terangker tahun lalu, tiada lain dan tiada bukan adalah Shofi Awanis, yang bisa kalian blognya disini.

Dalam perjalanannya menulis selama 31 hari, nggak jarang juga ada penulis tamu, yang tulisannya akan dimuat di blog 31 Hari Menulis, untuk memberikan inspirasi dan pandangan baru buat para peserta, biar nggak liat rekapan jumlah denda bertambah terus setiap harinya. Asyik sekali bukan?

Nah, hari ini, 14 Juni 2013 adalah hari terakhir, alias hari ke-31 dari acara 31 Hari Menulis tahun ini. Iya, tahun ini, karena gerakan ini akan diadakan di bulan Mei setiap tahunnya. Jadi ya, mau nggak mau harus berpisah. Nggak apa-apa sih, udah biasa sama perpisahan. Kan LDR. #eh

Yang ingin aku sampaikan ke founder dan panitia 31 Hari Menulis di posting terakhir ini adalah, terima kasih. Terima kasih banyak. Gerakan ini ibarat pacar yang baik, bisa melatih kebiasaan baik dan memberikan kesempatan mengembangkan diri jadi lebih baik. Tulisan ini sekaligus menutup seluruh  setoran tulisanku yang genap berjumlah 31.

Sampai ketemu tahun depan. Semoga aku masih bisa melanjutkan rutin menulis tanpa dirimu 🙂

Leave A Comment