Job Role Di Digital Marketing – KOL / Project / Strategist
Tulisan ketujuh dalam rangka 31 Hari Menulis.
Kalau kemarin kita sudah membahas job role di bidang social media, hari ini kita masuk ke posisi yang agak spesifik ya. Perannya tidak kalah penting dari 3 orang yang ada di tim social media kemarin. Yuk mari kita simak yang berikut ini.
1. Key Opinion Leader / Influencer / Community Specialist
Punya wawasan luas soal siapa selebgram / selebtwit / influencer yang sedang naik daun dan engagementnya bagus. Gigih dan sabar dalam mencari membuat list proposal siapa influencer yang akan diajukan ke client atau manajemen, sesuai dengan profil yang diminta.
Sabarnya mulai diuji saat mulai mencoba menghubungi para influencer karena tidak semuanya gercep merespon dan bahkan banyak yang cuek. Kalaupun sudah merespon, mengarahkan dan memberikan brief pun perlu energi lebih agar sesuai dengan apa keinginan klien. Rusuh administrasi? Sudah pasti. Karena kebanyakan influencer minta dibayar di depan.
Setelah berjibaku dengan cinta segitiga antara dia-klien-influencer untuk approval, saatnya membuat report. Apakah engagement yang didapatkan lebih baik dari campaign sejenis atau malah lebih jelek. Matanya melihat deretan angka dalam screen capture insights yang dikirimkan oleh influencer. Dirangkumnya dalam sebuah laporan yang rapi, untuk segera disubmit beberapa hari setelah campaign selesai.
Ingin bersantai sejenak, tapi apa daya, brief baru lagi masuk.
Kalau kamu orangnya nyaman dengan gambaran diatas, silakan dicoba.
2. Digital Project Manager
Disaat semua orang larut dengan jobdescnya masing-masing, harus ada satu sosok yang menjaga semua timeline tetap sesuai dengan rencana. Biasanya dia adalah seorang wanita, karena diperlukan ketelitiannya dan keluwesannya dalam berbicara kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Meeting kesana dan kesini, ketemu si Bapak ini atau Ibu itu adalah makanannya sehari-hari. Harus tetap tersenyum meskipun sedang menagih pekerjaan.
Sosok Digital Project Manager jadi sangat penting dalam sebuah tim karena project nggak cuma ada satu, tapi ada beberapa secara bersamaan. Merinci setiap runtutan pekerjaan di excel sheet agar tidak berefek domino adalah keahliannya. Karena kalau satu molor, bisa berpengaruh ke yang lain juga. Saat satu project rampung, ada senyum yang muncul di wajahnya, sebelum waktunya bergeser ke project lainnya.
Kalau kamu merasa super detail, target oriented, hidupnya teratur dan bisa mengatur orang lain, mungkin kamu cocok jadi Digital Project Officer / Manager.
3. Digital Strategist
[sengaja nggak pakai photo karena mau bahas diri sendiri]
Aplikasi presentasi seperti Google Slides, Keynote atau Powerpoint adalah sahabat baiknya. Berteman baik juga dengan meeting, karena dia perlu mendapat gambaran dari klien/atasan, diskusi dengan tim, dan mempresentasikan kembali rencananya atau memenangkan pitching.
Sering heran dengan tiga hal :
1. Masalah yang dihadapi
2. Solusi dari masalah tersebut dengan sudut pandang digital
3. Dirinya sendiri
Untuk membuat semuanya jelas, tangannya tidak akan jauh dari pulpen atau spidol. Coret sana, coret sini. Sering-sering cari referensi. Banyak diskusi dengan berbagai divisi. Tiap channel disusun agar bisa terintegrasi dan menjadi solusi. Kadang strategi hanya jadi mimpi, karena terlalu kompleks untuk dieksekusi. Karena pada akhirnya, strategi adalah kunci, untuk bisa membawa hasil yang berarti.
Kalau kamu sudah sering bermain di level eksekusi dan memahami kondisi di lapangan, saatnya step up untuk merangkainya dalam satu rangkaian berarti.
Demikian ceritanya saya sudahi.
Sampai jumpa lagi.