Tulisan kesembilan belas dalam rangka 31 Hari Menulis.
Pada dasarnya orang itu nggak suka sama iklan. Kalau kita lagi lihat TV dan muncul iklan, kita biasanya sambil ngerjain hal lain atau pindah ke channel lain. Radio juga, kalau lagi selain lagu, yaitu talkshow atau iklan, kita akan pindah ke channel lain. Dan di digital, menurut TechInAsia, pengguna adblocker di Indonesia adalah yang tertinggi ketiga di dunia.
Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana cara beriklan dengan halus? Yang nggak kayak iklan gitu. Orang menikmati kontennya, dan didalamnya memang sudah iklannya. Itulah yang disebut Content Marketing. Content tapi Marketing. Marketing tapi Content. Yuk kita coba lihat bentuk-bentuk Content Marketing.
Artikel
Brand bisa titip iklan di artikel yang ada di publisher, seperti Detik, Kompas, Kumparan, Hipwee atau IDNTimes. Bisa juga dengan membuat artikel sendiri, bahkan bikin microsite sendiri.
Unilever misalnya, bikin microsite namanya Ramadan Berbagi. Isinya seperti majalah digital, ada tips, tutorial, dll. Kalau misalnya diklik itu artikel tentang 8 Cara Atasi Bau Mulut, di akhir artikel ada tulisan begini :
Jika tidak disertai dengan gangguan kesehatan lain, timbulnya bau mulut secara fisiologis ini dapat segera diatasi dengan melakukan pembersihan mulut atau berkumur dengan air segar. Namun pertanyaan lain yang timbul adalah, bagaimana cara agar kita dapat mempertahankan kondisi bebas bau mulut ini sepanjang hari? Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan rajin menyikat gigi dengan pasta gigi Close up menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan. Selain itu cara-cara alami berikut juga tak kalah bermanfaat.
Atau misalnya kalau titip di Hipwee, jadinya begini :
Fast forward, bagian bawahnya ada ini :
Jadi orang rasanya kayak baca konten, tapi ujung-ujungnya ada marketingnya. Coba kalau kita misalnya kerja untuk Kecap Bango, paling gampang ya bikin video masak-masak atau bikin buku resep. Nah disitulah ada adegan mengucurkan kecap kental dari botolnya sampai ayamnya berwarna kecoklatan karena kedelai hitam pilihan yang dipanen dari kebun sendiri. Benar-benar kecap!
Webseries
Anak muda sukanya nonton drama. Gimana caranya bilang ke mereka bahwa punya gaya hidup sehat itu penting agar tidak kena diabetes? Muncullah sebuah premis di sebuah webseries legendaris : kalau kamu gaya hidupnya berantakan, nanti cepat mati. Meninggalkan istrimu dan anakmu yang lagi lucu-lucunya. Jadinya istrinya datang dari masa depan buat mengubah gaya hidup calon suaminya. Inilah cerita webseries Sore : Istri dari Masa Depan.
Masih banyak lagi webseries lain :
- Durex : Berasa Beneran
- JBL : Yakin Nikah
- Unilever : Transit
- Toyota : Mengakhiri Cinta dalam 3 Babak
Podcast
Menurut report DailySocial, 67% responden familiar dengan podcast dan 80% mendengarkan podcast dalam 6 bulan terakhir. Mereka suka podcast karena kontennya yang dianggap baru dan menarik, dan memang podcast juga makin menjamur belakangan ini.
Dimana ada keramaian, disitu ada iklan. Nah ditengah-tengah siaran para podcaster ini, biasanya diselipin nih pesan sponsor seperti layaknya penyiar radio membacakan adlips. Adlips pun dibuat sehalus mungkin biar nggak keliatan-keliatan amat.
Downloadable PDF
Kita suka sekali dengan gratisan, apalagi yang membantu pekerjaan kita. Untuk segmen B2B, membuat file yang downloadable dan relevan dengan industri bisa jadi pilihan. Sebelum download filenya, eits, isi email dulu. Nanti biar di follow up sama tim marketing.
Dan masih banyak lagi bentuk-bentuk content marketing lainnya. Yang perlu diingat, orang itu suka sama konten, bukan iklan. Jadi yuk kita bikin konten, yang bermanfaat untuk orang lain dan disukai, baru iklannya masuk secara halus didalamnya.
Puasa tinggal 3 hari lagi. Semangat puasa semuanya!