Halo!

Sebuah tweet dari @divarista sore ini, membawaku ke masa SD. Saat dimana aku belajar keras menghafal Pepak Basa Jawa (semacam RPUL atau ensiklopedinya-nya Bahasa Jawa), karena nilai bahasa Jawa-ku waktu SD jelek banget. Tweetnya seperti ini :

“Ngoyak kambing kelangan sapi”

Karena menurutku kalimatnya susunannya salah, aku revisi :

@divarista logikanya kebalik div. Ngoyak sapi kelangan kambing. Mengejar yang lebih besar, kehilangan yang sudah dipunya 🙂

Ternyata bener, di revisi lagi sama yang punya tweet :

@andinrahmana eh iya ding, tulisannya “ngoyak sapi kelangan wedhus sekandang” :))

Emang artinya apa Ndin? Peribahasa Jawa ini format aslinya adalah : “Mburu Uceng Kelangan Dheleg”. Pepatah ini aku hafalkan untuk ujian Bahasa Jawa kelas 3-6 SD. Kok kayaknya keluar jadi soal ujian terus soalnya. Yang bikin soal nggak punya pertanyaan lain apa ya?

Aku sendiri nggak ngerti benda apa itu uceng, dan apa juga itu dheleg. Yang pasti, artinya adalah, mengejar sesuatu yang lebih besar (karena tamak), tapi malah kehilangan yang sudah dia punya sebelumnya, meskipun kecil. Kebayang nggak?

Mungkin contoh sederhananya adalah, sebut saja si Petra sudah punya pacar namanya Natal. Pacarnya ini cantik aja. Terus di ketemu Citra, yang cantik banget. Nah meskipun sudah berpunya, si Petra ini tamak, rakus dan pengen macarin si Citra. Akhirnya, si Citra nggak dapet, kehilangan si Natal. Selesai. Nggak dapet untung sama sekali.

Atau mungkin contoh peribahasanya dalam Bahasa Indonesia adalah “Mau Untung Malah Buntung”. Nggak dapet yang dikejar , eh udah kehilangan yang dipunyai. Kasian ya.

Pelajaran moral yang bisa diambil adalah, jadi manusia nggak boleh rakus. Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Kayak lagu D’Masiv bukan sih?

Leave A Comment